Lille OSC membuat keputusan berani dengan menolak tawaran besar senilai €30 juta untuk bek mereka, Bafodé Diakité. Klub Prancis itu tampaknya enggan melepas pemain kunci mereka di tengah bursa transfer musim panas.
Bafodé Diakité Jadi Komoditas Panas di Bursa Transfer
Performa solid Bafodé Diakité bersama Lille musim lalu menarik perhatian sejumlah klub besar Eropa. Bek serbabisa yang bisa bermain di tengah maupun sisi kanan pertahanan ini menunjukkan konsistensi dan kedewasaan permainan yang luar biasa. Tak heran jika tawaran menggiurkan datang menghampiri.
Salah satu klub yang disebut-sebut datang dengan proposal €30 juta diyakini berasal dari Inggris. Namun, manajemen Lille bersikeras menolak pendekatan tersebut karena menganggap Diakité sebagai pilar penting dalam rencana mereka ke depan.
Bafodé Diakité Fokus Klub: Jaga Fondasi Tim
Penolakan tawaran besar ini menunjukkan sikap tegas Lille dalam menjaga keseimbangan skuadnya. Dengan tantangan musim depan yang semakin berat, terutama ambisi mereka di level domestik dan Eropa, mempertahankan pemain inti seperti Diakité menjadi keharusan.
Pelatih baru Bruno Génésio, yang menggantikan Paulo Fonseca, diketahui mengandalkan Diakité dalam sistem permainan yang ingin ia terapkan. Sang bek telah menunjukkan fleksibilitas dan kemampuan taktikal yang sesuai dengan strategi sang pelatih anyar.
Komitmen Kontrak Masih Panjang
Diakité, yang masih terikat kontrak hingga 2027, berada dalam posisi aman bersama Lille. Situasi ini memberikan kekuatan tawar tambahan bagi klub. Mereka tidak berada dalam tekanan untuk menjual, apalagi ketika pemain tersebut belum menyatakan keinginan untuk hengkang.
Kondisi ini mencerminkan betapa klub-klub Prancis kini mulai lebih tegas dalam mempertahankan aset terbaik mereka, terutama ketika pemain-pemain tersebut masih terikat kontrak jangka panjang dan memiliki nilai strategis tinggi.
Lille Ingin Bangun Keberlanjutan
Lebih dari sekadar menolak uang besar, keputusan Lille menunjukkan filosofi klub yang kini mengarah pada keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang. Mereka tak lagi semata-mata menjual pemain berbakat untuk keuntungan finansial, tetapi juga mulai membangun identitas tim yang kuat dan stabil.
Langkah ini bisa menjadi sinyal kepada pemain muda lainnya bahwa Lille adalah tempat yang serius untuk berkembang dan bersaing di level atas, bukan sekadar batu loncatan menuju klub-klub kaya