João Félix Bersiap Kembali ke Benfica, Tempat Segalanya Dimulai
Setelah melewati musim yang penuh tantangan bersama Barcelona dan sebelumnya bersama Chelsea, João Félix kini santer dikabarkan siap pulang ke klub masa kecilnya, Benfica. Tim asal Portugal itu disebut-sebut menjadi prioritas utama sang pemain yang tengah mencari kembali kestabilan dalam kariernya yang sempat naik-turun.
Hasrat João Félix untuk Kembali ke Akar
João Félix tak pernah menutupi kedekatannya dengan Benfica. Klub tersebut bukan hanya membesarkannya secara profesional, tapi juga menjadi panggung utama yang melambungkan namanya ke kancah internasional. Kini, laporan dari media Portugal menyebutkan bahwa Félix merasa ini saat yang tepat untuk pulang dan membuktikan diri lagi di Liga Primeira.
Meski masih memiliki kontrak dengan Atlético Madrid hingga tahun 2029, pemain berusia 25 tahun itu tampaknya sudah tidak melihat masa depan di klub ibu kota Spanyol tersebut. Hubungannya yang kurang harmonis dengan pelatih Diego Simeone serta minimnya kesempatan bermain reguler menjadi dua alasan utama yang mendorong Félix untuk membuka lembaran baru.
Benfica Jadi Tujuan Utama, Meski Banyak Peminat

Sejumlah klub Eropa memang dikabarkan tertarik meminang João Félix. Namun, Benfica tetap menjadi pilihan yang paling logis — baik secara emosional maupun strategi karier. Keinginan Félix untuk mendapatkan menit bermain secara konsisten dan menghidupkan kembali performanya membuat ia condong memilih klub lamanya itu.
Meski demikian, proses kepindahan ini tidak akan mudah. Benfica terkenal bijak dalam mengelola finansial, sementara nilai kontrak dan gaji Félix tentu tidak kecil. Opsi seperti peminjaman jangka panjang atau sistem transfer bertahap bisa menjadi solusi agar kesepakatan tercapai tanpa memberatkan kedua pihak.
Masa Depan Félix di Atlético Masih Tidak Jelas
Kembali ke Atlético tampaknya bukan lagi pilihan realistis bagi Félix. Setelah dua kali dipinjamkan — pertama ke Chelsea dan lalu ke Barcelona — ia tetap belum mampu menemukan tempat yang sesuai dengan gayanya. Di bawah komando Simeone, ia kesulitan berkembang karena gaya permainan yang lebih defensif dan mengutamakan efisiensi.
Kepindahan ke Benfica bisa menjadi momen kebangkitan. Klub yang mengusung filosofi menyerang dan lingkungan yang sudah dikenalnya sejak lama memberi Félix harapan baru. Ia ingin kembali merasa menjadi bagian penting dalam tim — dicintai pendukung, dipercaya pelatih, dan punya kebebasan berekspresi di lapangan.
Penutup: Pulang Demi Kebangkitan
Jika kesepakatan ini benar-benar terjadi, Félix bukan hanya pulang ke tempat ia memulai, tapi juga kembali ke ekosistem yang mendukung perkembangannya. Benfica dikenal sebagai klub yang mampu membentuk ulang karier para pemain muda yang sempat kehilangan arah.
Dengan pengalaman dari berbagai liga top Eropa dan mentalitas yang lebih matang. Félix punya bekal kuat untuk memulai babak baru yang lebih stabil di Lisbon. Kini, semuanya bergantung pada proses negosiasi antara Benfica dan Atlético — dan sejauh mana sang klub Portugal siap menyambut kembalinya anak emas mereka